Selasa, 30 November 2010

Puisi SMP 9

Persahabatan di kala “bulan” itu
02 September 2006
Di kala “bulan” itu
aku menemukanmu,sahabat
Di kala “bulan” itu
tidak semua bermula dengan baik
Di kala “bulan” itu
Banyak yang bermula dari kegagalan
Kau tahu sahabat?
Aku merindukan di kala “bulan” itu
Masih ingatkah,kau sahabat?
Saat – saat yang telah kita nodai
Masih ingatkah,kau sahabat?
Saat – saat manis yang kita nikmati
Sekarang,kita telah terpisah
Sekarang , ku tak dapatkan tatapan sinis atau senyum manismu
Jika saja ku dapat ulangi waktu di kala “bulan” itu
Pasti persahabatan kita takkan seperti ini



Selesai dhe,hahhags! gila pas SMP aq melan banget yaaaa,ga mungkin banget dhe aq bisa kayak gini sekarang,ahahahhahahahhags
Maaf ya,klo puisinya agak nyampah,ini cuma sebuah pemikiran seorang siswi SMP yang berkutat dengan pikirannya :D

Puisi SMP 8

Tak Bisa
Hari ini kulihat kembali,
wajah – wajah yang penuh arti
Hari ini kutemui kembali,
Hal – Hal yang tak bisa ia katakan

Ingin sekali aku membantunya,
Ingin sekali aku menolongnya,
Namun, aku tak bisa karna ialah sang tiran
dan aku tak mau membuat rakyatnya menderita kembali



28 Agustus 2006










Puisi SMP 7

Aku
Bagaikan wayang yang dimainkan dalang
Itulah aku
Bagaikan boneka kayu yang digerakkan pemiliknya
Itulah aku

Aku sangat dipercaya dan didukung
 Didukung untuk melakukan pentas- pentasku
Dipercaya karena dapat membuat orang bahagia
Namun,sekarang aku..
Tidak lagi didukung atau dipercaya
Mengapa,sobat?
Akupun tak tahu

Kerja kerasku,
kini sudah tak dipercaya
Dan dalang itu
Kini akan membuangku
Dalang ingin mencampakkanku
Pemilik boneka kayu juga mengasingkanku
Mereka membuangku
Kini aku tak berguna

19 Juni 2006

Puisi SMP 6


Hidup
Tiap hari  telah kulewati
aku adalah seseorang
Seseorang yang hidup dalam kelabunya awan
dan akulah orang yang terasingkan dalam sucinya awan

26 Mei 2006

Puisi SMP 5


Raden Kartini
Seorang perempuan,
Ia memiliki keberanian bak lelaki
Seorang perempuan,
Ia memiliki semangat joeang ‘45
Tidak membawa bamboo runcing,
tetapi Ialah sang pejuang bangsa
Tidak memberontak kolonialisme,
Tetapi ia membawa suatu perubahan

Habis gelap,terbitlah terang
Lama dikuasai lelaki,tibalah wanita juga berkuasa
Habis kerdilisasi,terbitlah emansipasi
Lama perjuanganmu,kini terwujudlah harapanmu
Terima kasih,Raden Ajeng Kartini

21 April 2006

Puisi SMP 4

Sang Pemimpin
Sebuah kata nista
Namun, Ia hidup di tengah – tengah rakyat jelata
Namun, Ia berkembang ditengah – tengah rakyat tak berdosa
dan Namun pada akhirnya Ia mengacaukan kehidupan di tengah – tengah rakyatnya

Sebuah jabatan yang dikepung sesamanya yang munafik
Dasar,para manusia gombal dan janjinya yang gombal
Ia mengiris hati rakyatnya dengan sebuah tradisi
Sebuah tradisi yang bernama korupsi

Hanya Kaulah  yang bisa membuat tikus mengerogoti keju
Hanya Kaulah yang bisa menghancurkan negaraku
Karna Kaulah para tikus berkembang
Karna Kaulah para tikus tak bosan menggerogoti uang negara


9 April 2006







Puisi SMP 3

Kehidupan
Hari demi hari
Waktu demi waktu
Bulan demi Bulan
dan Tahun demi Tahun
Kulalui setiap hari
dan kupetik makna – makna
Tapi,sekarang ini …
aku seperti hidup dan tidak hidup
Tiap hari hanya kulontarkan kata mengapa?
Mengapa?
 Kawan, akupun tak tahu
Mungkin karena aku hidup dalam kemunafikan

9 April 2006

Puisi SMP 2

Dijajah
Dunia,kadang ramai dan sepi
Dunia, kadang baik dan buruk
Entah kapan ‘kan berubah?
Entah kapan ‘kan berlalu?
Bagai satu dari seribu
Adakah lagi tentara yang maju tanpa senjata?
Kemunafikan merajalela dimana – mana
Bak dijajah negeri sendiri!
Ular berkepala dua berkeliaran di tengah rakyat
Serigala berbulu domba hidup disamping sang tiran
Uang , strata sosial  dan dosa kalian telah tertimbun di masyarakat
Serumpun bunga pertiwi  dilayukan  oleh kalian
Kalian semua layaknya hidup di api neraka
Jiwa korupsi,mental sampah
Apakah Kalian tak hendak pikirkan kami?
Bak dijajah negeri sendiri !
Apa guna cinta negara? Apa guna bela negara?
Jika sudah dijajah negeri sendiri

Puisi SMP 1

dah lama ga ngeblogg?? apa yaa?? skrg nih lagi males crita - crita sh lagi pengen ngeshare puisi pas zaman SMP melankolis yang sangat memandang dunia secara skeptis,secara masi mencari jati diri gt :D
Ok! Let see my first poem :


Sesal
Semua telah terlambat
Topeng  - Topeng telah terbuka
Semua telah terbaca
Wajah – Wajah yang penuh arti
Sungguh sedih hidup di dunia ini
Tiada hari tanpa kemunafikan
Sungguh sedih hidup di dunia ini
Hidup dalam kegelisahan
antara hidup dan tak hidup
Percuma saja kau sesali
Nyanyian sendu telah terpancar
Percuma saja kau ratapi
Karna tak ada hidup yang sempurna